Dalam mendukung peningkatan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK), Badan Standardisasi Nasional (BSN) memiliki program SNI Bina UMK bagi para pelaku usaha termasuk UMK yang mendaftar melalui Online Single Submission (OSS): https://oss.go.id/ untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). 

“UMK menjadi perhatian khusus oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 terkait Cipta Kerja, bahkan terdapat perintah ketika UMK yang risikonya rendah dapat secara otomatis menggunakan tanda SNI Bina UMK dan Halal ketika mengajukan NIB melalui OSS,” ungkap Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam wawancara pada Program The Leader yang disiarkan langsung oleh Radio MNC Trijaya FM pada Selasa (12/4/2022).

Dalam siaran yang dibawakan oleh Host MNC Trijaya FM, Margi Syarif tersebut, Kukuh menjelaskan bahwa di dalam proses sertifikasi SNI melalui SNI Bina UMK, pihak yang terdaftar hanya perlu mengisi check list sebanyak maksimal 10 item pada OSS. Setelah itu akan langsung dilakukan pembinaan melalui aplikasi SNI Bina UMK oleh BSN yang bekerja sama dengan banyak pihak termasuk Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, Swasta dan lain-lain. Pembinaan penerapan SNI melalui SNI Bina UMK ini gratis atau tidak dipungut biaya.

Mengingat proses sertifikasi SNI harus memenuhi persyaratan mutu, program SNI Bina UMK tetap menjalankan pengecekan syarat mutu tersebut yang telah disimplifikasi melalui pencantuman dokumentasi foto dari ruang produksi, bahan baku, alat-alat produksi, proses produksi, dan lain-lain. 

“Dari proses produksi melalui SNI Bina UMK, kedepannya terus akan ditingkatkan agar UMK benar-benar memenuhi persyaratan mutu SNI secara utuh. Sedangkan, SNI Bina UMK untuk memenuhi standar minimal,” jelas Kukuh.

Dalam SNI Bina UMK yang telah dimulai pada Bulan Agustus 2021 ini, tercatat sudah sekitar 27.500 peserta yang teregistrasi hingga Februari 2022. 

“Produk-produk yang terdaftar SNI Bina UMK sangat beragam, diantaranya adalah produk alat pertanian seperti cangkul, juga makanan, serta produk-produk ekonomi kreatif lainnya,” ungkap Kukuh.

Adalah suatu keniscayaan bagi para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkan agar menjadi produk-produk yang berdaya saing tinggi, baik untuk pasar domestik maupun global. Harapan kedepannya, kesadaran masyarakat luas akan pentingnya produk-produk berstandar akan terus meningkat yang pada akhirnya akan menjamin keselamatan, kesehatan, keamanan penggunanya sekaligus menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. (PjA – Humas/Red: Arf)

Wawancara masih dapat disaksikan melalui Kanal YouTube: MNC Trijaya